25 November 2008

Kader PKS Tewas Kesetrum Saat Pasang Bendera

20/11/2008 01:31

Seorang laki-laki kader PKS tewas

akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi, saat akan memasang bendera di pohon di Jalan di Sucipto, Colomadu, Karanganyar, Surakarta.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di tempat kejadian, korban bernama Martono (30), warga Ngasem, Jeten, Karanganyar, tubuhnya terpental dan tersangkut di batang pohon setelah tersengat listrik tegangan tinggi, Rabu (19/11).
Salah seorang saksi mata, Lilik mengatakan, peristiwa itu berawal saat dirinya datang menggunakan mobil bak terbuka dan berniat memasang bendera atribut parpol di sebuah pohon Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar, Surakarta.
Namun, Lilik bersama korban sempat ragu dalam memasang bendera di atas pohon yang lokasinya membentang kabel listrik tegangan tinggi.
"Saya dan korban sempat ragu untuk memasang bendera itu. Tiang bendera dari bambu cukup panjang dan kuatir kena arus listrik kabel," katanya.
Korban belum sempat memasang bendera tersebut tiba-tiba ada kilatan dari kabel dan korban langsung jatuh terpental serta tubuhnya tersangkut pohon tersebut.
Kejadian tersebut sempat membuat geger sejumlah warga yang kebetulan melintas jalan Adi Sucipto. Sejumlah warga langsung melakukan pertolongan dengan memanggil petugas pemadam kebakaran.
Tim Pemadam Kebakaran Surakarta hanya beberapa menit berhasil melakukan evakuasi jenazah korban dari atas pohon tersebut. Petugas saat melakukan evakuasi sempat membuat arus lalulintas di jalan tersebut macet, karena dipadati ratusan warga yang ingin melihat tubuh korban tersangkut di pohon.
Jenazah Korban kemudian dibawa petugas dan saksi ke rumah sakit guna dilakukan visum.
(Sumber: INILAH.COM, Solo -[*/nng])

7 komentar:

Anonim mengatakan...

salam, akhi fillah. dimana saya bisa cari rekaman2 ceramahnya ustadz2 dari FKP. sebab saya berdomisili di luar negeri. kalau bisa link downloadnya aja....

Unknown mengatakan...

PKS akan tetap berdiri dan akan tetap Berdiri walau terbit 1000 FKP. Dakwah akan tetap jalan ada dan tidak ada anda bersamanya.
ini bagian dari seleksi alam
(eh ngomong - ngomong FKP kok muncul menjelang pemilu ya? kenapa nggak dari dulu ?)

Bamboo Woeloeng mengatakan...

Bang Satria, salah kalau anda punya pikiran FKP akan menandingi PKS, FKP bukan partai politik.
Perlu Bang Satria tahu, bahwa orang-orang FKP adalah orang-orang yang loyal kepada PKS, tapi cintanya kepada Allah, Rasul, dan Dakwah melebihi cintanya kepada PKS.
Qiyadah-qiyadah PKS lah yang sudah tidak bisa diajak tabayyun, mungkin itu yang antum gak tahu.
Pertanyaan antum yang mengatakan kenapa FKP tiba-tiba muncul menjelang pemilu, tampaknya sangat naif dan bisa berbuntut fitnah.
Hati-hati akhi, kalau ada pemikiran dari akhi bahwa FKP ditumpangi oknum-oknum lain.
Asholah Dakwah Akhi, Asholah Dakwah...

sulthoni mengatakan...

akhi PKS dan FKP uhibbukum fillah..
klo mmang qt merasa benar brada pd manhaj yg haq, ana ingin bertanya... apakah Rosulullah mengizinkan qt u/saling menghina? apakah qudwah qt mengajarkan u/mncari kesalahan sdr qt?? apakah itu manhaj yg bnr mnrt qt dan apakah itu asholah dakwah yg di cntohkan kpd qt..
penghinaan dan mencari kslhn bknlah manhaj dan asholah dakwah.. itu a/sifat2 org munafik. yg tlh ada cnthnya pd zmn Rosul.. mrk brada dlm barisan dakwah Rosul tp menghancurkannya dr dalam dan mncerai baraikan barisan ummat islam..
akhi.. sadarlah.. qt ditunggu o/ummat.. jd jgn khianati ummat dg gontok2n antara qt.. banyaklah beramal.. karna itu yg akn di lihat Allah dan menjadi penilaian qt di hadapanNYA.. Wallahualam..

abuasma mengatakan...

ana masih aktiv di PKS sampai akhir pemilu 2009. namun ketika ana sadari dan amati ternyata ada perubahan yang sangat jelas. jangan kan kader ammahpun sama sempat menanyakan tetntang komitnya. ikhwah sekalian ana sedih PKS tlah berubah tak seperti dulu.tapi ana gak kuat lagi ketika para qiyadah kita tak lagi zuhud. janganlah kita berkacamata kuda. telitilah dahulu serbelum bertindak

Haitan Rachman mengatakan...

Dear All,

Politik praktis itu akan merubah kita jika kita tidak hati-hati dalam segala hal, sehingga memerlukan ekstra ketat dibandingkan dengan kaum muslimin yang tidak terjun dalam politik praktis.

Politik tertinggi dalam Islam itu sebenarnya adalah bagaimana caranya jika seluruh manusia ini mendapatkan rahmat dan hidayah Allah swt, sehingga terselamat dari azab api neraka dan masuk ke dalam surga Allah swt.

Jika politik praktis ini tidak membawa pada hal tersebut, maka setidaknya kita harus cepat keluar dari hal itu. Tetapi ketika politik praktis tetap pada hal tersebut, maka tetaplah dengan politik praktis itu. TETAPI perlu ektra ketat dalam kehati-hatiannya.

Thanks,
Haitan Rachman
http://usahadawah.com

Anonim mengatakan...

ass wr wb
ana uhibbukum fillah
semoga rahmat Allah selalu menyertai langkahkita. amin....
akhi. islam itu fleksibel dan moderat skali. rasulullah juga pernah mengatakan, bahwa zaman yg terbaik adalah zaman bliau kmudian sterus dan strerusnya. zaman ini akan terus brubah. kalau kita diam di tempat, kapan kita akan sampai ke tujuan. politik itu tidak akan bisa lurus trus. akan tetapi, slama Allah dan rasulnya tujuan kita, apa yg harus disalahkan? apakah para qiyadah kita tdk boleh menjadi orang kaya? kita smua berbicara mengenai zuhud. ana yakin, qiyadah kita jauh lebih paham arti makna zuhud yg sesungguhnya. karena mereka labih lama tarbiyahnya daripada kita yg masih baru seumur jagung. hanya gara2 kita tdk sepaham dengan mereka kmudian kita mengatakan kalau para qiyadah itu sudah tdk zuhud lagi. fakkir qabla an-ta'zima. berfikirlah sebelum berbuat. karena kita akan menyesal nantinya. wasslam